Minggu, 10 Oktober 2010

Poem ( Puite U' Aime )


Poem 1

"demi cinta kepada
Tuhan duhai engkau yang dapat menyembuhkanku.. aku menerima seluruh
perkataanmu..mawar, selasih ataupun lili.. engkau melebihi wanginya
bunga diseluruh bumi"

Poem 2

Hari ketika ku melihatmu adalah saat dilimpahi keberkahan..
kau sesempurna purnama..
indahmu melebihi selasih dan lili
alangkah semerbaknya taman dengan keharumanmu..

...demi cinta kepada Tuhan, wahai engkau yang ku cintai..
tuangkan rindumu untukku.. oh tuangkan kedalam cawan ini..
demi cinta kepada Tuhan, wahai engkau yang bisa menyembuhkanku..
aku menerima seluruh cintamu..
tuliskan dengan air mata ini wahai kekasihku..
kesetiaan dan cintamu pada Tuhan dan juga padaku..

"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Poem 3

“diwajah penyair saat pesta sudah reda.. saat hujan menyanyikan lekukmu
duhai cinta.. memikirkan rindu ini akankah dapat memeluk hatimu? meski
aku tak pernah yakin bibirku akan basah menunggumu.. lagu cinta yang kau
mainkan serupa wewangian yang melekat di balik cadarmu..

...kekasih, kapankah candu ini akan kau sembuhkan?

menatamu jauh.. duh.. hati ini tak kuasa berdesir..

haruskah aku jatuh di genangan kata-katamu?

saat syair yang ku tulis, tak mampu lagi menahan rindu ini..”

Poem 4

jika derita menjadi cara agar memuaskanmu.. berapapun ku angkat semangat ini dihadapanmu, tetaplah aku menjadi buih cinta yang tak berarti.. kecupan yang ku tunggu mungkin hanyalah harapan yang tersembunyi hanya jika aku memilih untuk bercanda bersama luka.. namun puisimu.. duh.. janganlah membuatku menangis sesegukan menahan ini semua..

Poem 5

Dan matahari pun menahan sinarx demi mencintai kehidupan. Dan bintang-bintang yang memberikan dirinya demi menghiasi malam. Laku indah yang bercerita tentang cinta. Senandung paling merdu yang bernyanyi di sisi terindah setiap jiwa yang menahan sesaknya kerinduan. . Yang menyimpan erat. . Lembutnya ketulusan. .

Poem 6

Jika hati yang lelah hanya bisa disembuhkan oleh manisnya ciuman cinta. Jika luka yang membekas hanya bisa terobati oleh senyum terindah kekasih yang menyempurnakan dunia. Berapa kalipun kau coba merengkuhnya. Tetaplah cinta telah bernaung dalam syair yang berdansa di hembusan angin. Betapapun. . Ia tau aq menunggu pel...itanya malam. . Pelita bagiku. . Dan aku pun merindu. Sebab aq telah merasa. . Purnama telah terbit dibalik pasir yang berserakan di sisi terindah kisah ini.

Poem 7

Kesendirianku terobati oleh manisnya cinta dibibirku. . Ku lihat rembulan tersenyum manis malam ini. . Seakan-akan mendekat. . Lalu berbisik. . "aku lah puisimu malam ini wahai penyair. Senandung cinta yang akan kita mainkan bersama. . Aq ingin merasakan cinta dalam desir hatimu. . Tiap lantunanx. . Tiap nadanya. ."

Poem 8

"wahai malam biarkanlah aku bernyanyi.. hingga pagi mendatangiku dari arah syurga yang tersenyum.. pujianmu adalah kata-kata yang indah.. cinta seharum wewangian yang bertabur di taman.. dan akan kita petik dawai ini.. hingga pagi merekah membawakan hangatnya secawan cinta.. sungguh telah cukup diriku untuk berhenti be...rtanya.. jika dirimu kekasih.. tergoda oleh cemburu yang mewarnai cinta ini”

Poem 9

begitu asyik menggauli malam yang merebahkan dirinya di tepi senyuman terindah hari ini. Telah puas aku ciumi sekujur cinta. Tapi hangat nafasmu. . ah. . Masih melekat di wanginya mawar dari dalam cadarmu. . Aku mencintaimu. .

Poem 10

Dengarlah duhai istriku..

Suami yang kau cinta tidaklah setampan yusuf..
Tidaklah sekaya sulaiman..
Tidaklah sesabar ibrahim..
...Tidaklah sesempurna Muhammad saw.

Reguklah kasih sayangku..
Dan ikuti kalamku..
Ijinkan aku menyentuhmu dengan keteguhanku..
Dan biarkan aku menuntunmu dijalan yang Allah ridha..

Ingatlah bahwa jika engkau mematuhiku karena Allah,
maka letakkan kepercayaanmu di keningku..
sebagai amanah yang akan ku peluk erat hingga nantinya perjalanan kita berakhir di syurga..
Namun jika engkau temukan aku dalam keadaan lalai..
Maka genggalah tanganku..
Dan ingatkan aku dengan kesabaranmu..
Sungguh Allah melebihkanmu sebagai wanita dengan kelembutan dan kasih sayang..
Agar aku merasa tenang disisimu..

Mudah-mudahan Allah membaguskan wajahmu..
Dan memasangkan mutira salihah sebagai perhiasan terindah yang menyempurnakan dunia..
Engkaulah bidadariku..
Engkaulah sayap yang akan membawaku terbang ke syurga Allah..
Untuk bercinta dalam ridha-Nya untuk selama-lamanya..

Poem 11

"untuk sebuah cinta..
yang dijernihkan dengan celupan keimanan..
Untuk kerinduan..
yang disimpan dalam fitrahnya..
Untuk setiap nafas..
...Yang dihembus dalam taqwa..
Untuk setiap detak jantung..
Apabila ia selalu dijaga dalam naungan-Nya..
Untuk sebuah nama..
yang nantinya kan ku dekap dalam hati atas nama-Nya..
Untuk setiap bisikan..
Bahwa aku kan selalu menantimu karna Allah..
Aku mencintaimu.."



Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

1 komentar: