Kamis, 19 Agustus 2010

Untuk "Lelaki-ku"

Aku ingin berkata " aku merindukanmu"
Tapi terasa berat sekalipun telah menggantung ia diujung lidahku
Andai engkau mengerti betapa aku sebenarnya mencintaimu

Aku ingin merasakan lagi betapa hangatnya ketika engkau memelukku
Aku membutuhkanmu pula sebagai tempatQ berbagi
Aku pun ingin dilindungi, dijaga...
Karena hanya engkau satu-satunya laki-laki yang halal bagiku saat ini
Ayah...

Ayah...
dengarkan aku,
Gadis kecilmu ini telah dewasa kini,

Ayah...
Wajah mungil itu kini telah mengenal cinta lain..
tahu kah engkau itu??

Ayah...
Aku kesepian, sungguh sakit rupanya sepi ini

Lama sudah tak kujumpai suamu
Jutaan waktuQ menangis, ayah...
Bagaimanakah kabar-mu wahai lelaki-ku??

Ayah...
baik-baik sajakah ragamu disana?
Maafkan gadis ini yang pernah melukaimu
ampuni kemarahan masa kecilnya

Ayah...
Bila sampai nanti sisa usiaku telah habis
Bila sampai tak ada nafas untukku lagi
dan tetap bagiku tak dapat melihatmu...
dengarkan saja doa hatiku ayah:

"Ayah... maafkan aku...maafkan aku... aku mencintaimu... tak apa bagiku bila tak ada sua bagiku denganmu di dunia ini,, tapi tak akan ada henti doa seorang gadis kecil ini untukmu... doa untukmu lelaki yang kucintai, Dia yang lebih tahu betapa besar gadis ini menyimpan doa dan kerinduannya akan cinta darimu... Dia membantuku menjadi lebih sabar wahai ayah... tak hanya doa untuk Bunda namun semoga Ayah pun disayang Allah disana..."

Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo

“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”

Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.